Siapa Rawhi Fattouh yang Disebut Calon Pengganti Presiden Palestina?

Written by on

Suara Kupang – Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas mengumumkan calon pengganti dirinya jika ia lengser dari posisinya dan meninggalkan kekosongan jabatan.

Dalam sebuah dekrit pada Rabu (27/11), Abbas menyatakan bahwa Ketua Dewan Nasional Palestina (Palestinian National Council/PNC), Rawhi Fattouh, akan mengambil alih sementara posisi presiden jika jabatan itu kosong.

“Jika posisi presiden otoritas nasional kosong sementara dewan legislatif tidak ada, maka Ketua Dewan Nasional Palestina akan mengambil alih tugas tersebut. secara sementara,” demikian bunyi dekrit tersebut.

Rawhi Fattouh merupakan seorang pemimpin veteran Fatah.

Ia sempat menjabat sebagai presiden sementara Palestina pada 2004 pasca wafatnya Yasser Arafat hingga Abbas terpilih pada Januari 2005.

Ia juga pernah menjadi juru bicara Dewan Legislatif Palestina (Palestinian Legislative Council/PLC), yang bertindak sebagai parlemen di wilayah itu.

Dilansir dari laman European Council on Foreign Relations (ECFR), Fattouh lahir tahun 1950 di kamp pengungsi Rafah.

Ia terpilih menjadi anggota Komite Sentral Fatah pada 2016 dan telah menjadi anggota PNC sejak 1983.

Pada Februari 2020, ia terpilih menjadi ketua PNC, menggantikan Salim Zanoun. Dalam kapasitas ini, ia juga mengepalai Dewan Sentral Palestina (PCC).

Fattouh terpilih menjadi anggota Dewan Legislatif Palestina (PLC) pada 1996 dan menjabat sebagai juru bicaranya antara 2004-2006. Pada 2003, ia diangkat oleh perdana menteri saat itu, Ahmad Qurei, sebagai Menteri Pertanian PA.

Setelah kematian Yasser Arafat pada 2004, Fattouh menjabat sebagai presiden sementara PA selama dua bulan hingga terpilihnya Abbas pada Januari 2005. Pada 2006, ia kemudian menjadi wakil pribadi Abbas.

Dilansir dari Middle East Eye (MEE), keputusan Abbas menunjuk Fattouh sebagai presiden sementara telah menuai kontroversi.

Pasalnya, Fattouh terlibat skandal korupsi pada 2008 ketika ia tertangkap di perbatasan Allenby antara Yordania dan Israel dengan 3.000 ponsel di mobilnya.

Ia saat itu diduga menyelundupkan ponsel senilai ratusan ribu dolar menggunakan kartu VIP yang dikeluarkan Israel. Insiden itu dilaporkan membuat Abbas marah.

Fattouh telah membantah tuduhan tersebut pada saat kejadian. Ia menyalahkan sopirnya yang dituding mencoba menyelundupkan ponsel.

Fattouh sebelumnya merupakan anggota Persatuan Umum Mahasiswa Palestina (GUPS) di Suriah. Setelah perang 1967, ia pindah ke Yordania dan bergabung dengan sayap bersenjata Fatah, al-Asifah, dan menerima pelatihan militer di Irak.

Ia menjadi anggota Komisi Organisasi Populer Fatah pada 1980-an dan anggota Dewan Revolusioner pada 1989. Di dalam Fatah, ia mengepalai komisi urusan luar negeri internasional partai tersebut.

 

Source : https://www.cnnindonesia.com

 


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Current track

Title

Artist

Background
Open chat
Powered by