Kupang-SKFM- News– Asisten II Setda provinsi NTT Senuel Rebo mengungkapkan, sekali wilayah provisni NTT terjangkit virus demam babi afrika maka dampak sosio-ekonomi akan sangat terasa, karena itu pemerintah harus mewaspadai masuknya virus babi afrika ke NTT. Bisa dibayangkan guncangan ekonomi yang terjadi ketika virus ini masuk ke wilayah NTT dari Timor Leste.
Menurut Rebo, jika ternak babi sudah terjangkit tinggal dua pilihan yaitu babi tersebut dimatikan agar tidak menyebar, atau menunggu sampai babi tersebut mati sendiri dan menyebar ke ternak babi lainnya.Kondisi ini harus ditempuh karena VAKSIN dan obat untuk Asian Swine Fever (ASF) belum ditemukan oleh ilmuan hingga saat ini.
Dengan populasi babi terbanyak di Indonesia, ternak babi tidak hanya menjadi bagian dari perekonomian di NTT, tetapi sudah mencapai sendi-dendi kultur dan budaya masyarakat. Rebo melanjutkan, intervensi pemerintah lintas sektor dan peran serta masyarakat untuk mencegah masuknya ASF ke NTT sangat dibutuhkan saat ini.(AB)