Kupang-SKFM- News– Pembangunan infrastruktur harus memiliki dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Seluruh jajaran pemerintah dan mitra yang terlibat harus memastikan pembangunan infrasruktur fokus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat khususnya dalam menaikan kelas UMKM, pengembangan pariwisata, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan ekspor.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah NTT, Benediktus Polo Maing dalam Upacara Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-74 tahun 2019 yang dilaksanakan di alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT kemarin.
Jokowi mengatakan, pembangunan infrastrukur di pedesaaan harus terus ditingkatkan seperti saluran air bersih, jalan-jalan desa, saluran irigasi dan embung yang kini tidak hanya dilakukan di Pulau jawa, tapi hingga seluruh wilayah Indonesia terutama Indonesia Timur yang mencapai daerah pedalaman, terisolir dan perbatasan.
Selanjutnya Jokowi meminta agar seluruh infrastruktur harus dihubungkan dengan sentra-sentra produksi diantaranya pariwisata harus terhubung dengan sentra pemasaran, jalan tol harus terhubung dengan kawasan industri, pelabuhan harus tersambung dengan kawasan logistik dan distribusi, serta bandara harus tersambung dengan kawasan perdagangan dan jasa. Menurutnya pengembangan konektivitas infrastruktur ini harus terus dilanjutkan dan didukung dengan sinergitas dan tanggung jawab Pemerintah mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, hingga kabupaten dan Kota.
“Meski kita telah bekerja namun agenda pembangunan infrastrukur kita belum selesai. Dibandingkan dengan negara lain kita masih tertinggal. Peringkat infrastruktur negara kita tahun 2018 masih berada di posisi 71 dari 140 negara. Di ASEAN saat ini daya saing infrastuktur kita masih berada di posisi 5 dibawah Thailand, Brunei Darusalam, Malaysia dan Singapura,” tambahnya
“Selama 5 tahun ke depan kita akan melanjutkan pembangunan 60 bendungan, 1000 embung, 500.000 hektar jaringan irigasi baru, 2500 km jalan tol, dan 60.000 km jalan baru. Kita juga akan meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum menjadi 90%, serta akses sanitasi dan persampahan menjadi 80%. Kita pun akan lanjutkan program sejuta rumah khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu kita akan wujudkan pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur dengan konsep Smart Metropolis ,” papar Jokowi.
Ia juga menjelaskan mengenai target pembangunan lima destinasi pariwisata prioritas yang direncanakan akan selesai pada tahun 2020 diantaranya Kawasan Danau Toba di Sumatra Utara, Kawasan Borobudur di Jawa Tengah, Kawasan Mandalika di NTB, Kawasan Labuan Bajo di NTT, dan Kawasan Likupang di Sulawesi Utara.(ABB)