Indonesia Pengguna Aplikasi Ecommerce Terbesar Ketiga Dunia
Written by SKFM on 19 October 2021
SKFM NEWS – Indonesia menjadi pengguna aplikasi ecommerce Android terbesar ketiga di dunia dengan kontribusi 8 persen dari total pemasangan (install) ecommerce global.
Hal tersebut berdasarkan Laporan State of Ecommerce App Marketing 2021 yang dirilis oleh perusahaan atribusi global, AppsFlyer.
Indonesia hanya tertinggal dari peringkat pertama Brazil (19 persen total install ecommerce) dan peringkat kedua India (17 persen total install ecommerce) untuk pasar ecommerce Android. Sementara itu, AS, Brazil dan Rusia merupakan tiga besar untuk pasar ecommerce perangkat iOS.
Laporan itu menghimpun data dari 1,7 miliar instalasi aplikasi ecommerce di Asia Pasifik, dari 920 aplikasi dan 9 miliar konversi upaya remarketing pada Januari hingga Juli 2021. Install aplikasi kategori belanja tercatat meningkat signifikan sebesar 70 persen selama periode Januari 2020 – Juli 2021 di Indonesia.
Laporan dari AppsFlyer menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat untuk mengubah perilaku belanja sehingga marketer ecommerce juga harus ikut beradaptasi, terutama semasa periode liburan.
Menurut data AppsFlyer, Luthfi Anshari, Senior Customer Success Manager, APAC menjelaskan bahwa konsumer di Indonesia menghabiskan uang lebih banyak pada periode liburan dan seiring dengan periode akhir tahun 2021 yang semakin dekat.
Periode liburan mendorong angka pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) ecommerce. Lonjakan pembelanjaan tercatat terjadi pada masa Ramadan (Mei dan April 2021) dan juga pada periode Natal (Desember 2020) hal ini menghasilkan lonjakan penghasilan hingga 32 persen.
Selain itu, konsumen di Indonesia juga merespon kampanye iklan pada masa liburan secara positif, dengan angka install non-organik (NOI – Non-organic Install) terbesar yang terlihat pada bulan Mei 2020 (Ramadan) serta Desember 2020 (Natal dan Tahun Baru).
Tingkat penipuan (fraud) di ecommerce Indonesia juga dilaporkan turun hampir 80 persen dari tahun-ke-tahun, jika membandingkan Januari 2020 dengan Januari 2021.
Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh peningkatan solusi anti-fraud, peningkatan kewaspadaan, dan juga meningkatnya kesadaran akan bahaya dari fraud aplikasi mobile di Indonesia.