DLH DKI Jakarta teliti temuan air laut Angke mengandung paracetamol
Written by Mercy on 4 October 2021
SKFM NEWS — Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tengah menindaklanjuti hasil riset yang menyatakan terdapat kandungan Paracetamol berkonsentrasi tinggi di Teluk Jakarta.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin mengatakan, pengambilan sampel dilakukan pihaknya untuk mengetahui apakah pencemaran Paracetamol masih berlangsung. Pihaknya juga berupaya mengidentifikasi sumber pencemarannya, sehingga akan ada langkah yang diambil untuk menghentikan pencemaran tersebut.
Sebagai informasi, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melakukan pemantauan kualitas air laut secara rutin minimal per enam bulan sekali, berdasarkan 38 parameter yang baku mutunya diatur dalam PP 22/2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Namun, parameter kontaminan jenis Paracetamol ini tidak diatur secara spesifik dalam pemantauan.
Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan University of Brighton UK merilis hasil dari studi pendahuluan (preliminary study) mengenai kualitas air laut di beberapa situs terdominasi limbah buangan. Hasil studi tersebut dimuat dalam jurnal Marine Pollution Bulletin berjudul “High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia”.
Hasil riset ini menginvestigasi beberapa kontaminan air dari empat lokasi di Teluk Jakarta yaitu: Angke, Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing; serta satu lokasi di pantai utara Jawa Tengah yakni Pantai Eretan, Indramayu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa parameter nutrisi seperti Amonia, Nitrat, dan total Fosfat, melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia. Selain itu, Parasetamol terdeteksi di dua situs, yakni muara sungai Angke (610 ng/L) dan muara sungai Ciliwung Ancol (420 ng/L), keduanya di Teluk Jakarta.
Salah satu anggota tim peneliti dari BRIN, Zainal Arifin, mengatakan konsentrasi Paracetamol yang cukup tinggi meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan yang terkait dengan paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta.
Zainal menjelaskan, bahwa secara teori sumber sisa Parasetamol yang ada di perairan teluk Jakarta dapat berasal dari tiga sumber. Yaitu: ekskresi akibat konsumsi masyarakat yang berlebihan; rumah sakit, dan industri farmasi.
Pemerintah perlu melakukan penguatan regulasi tata kelola pengelolaan air limbah baik untuk rumah tangga, kompleks apartemen, dan industri.