Suara Kupang – Produksi padi di Provinsi NTT dari Januari hingga April tahun 2025 diperkirakan akan meningkat sebesar 58,37 persen.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Matamira B. Kale di Kupang, Senin (10/3/2025).
Matamira menyebut, angka sementara potensi produksi padi atau perkiraan produksi padi pada tiga bulan ke depan yang dirangkum satu periode dari Januari hingga April 2025 akan meningkat.
“Potensi produksi padi di NTT pada Januari hingga April 2025 diperkirakan 230,39 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) atau meningkat 84,91 ribu ton atau 58,37 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2024,” kata Matamira.
Matamira mengatakan, untuk produksi padi pada tahun 2024 yaitu sebanyak 707,79 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), jadi selaras dengan luas panen. “Produksi padi tahun 2024 ini juga menjadi terendah dalam tiga tahun terakhir. Yang mana, produksi padi tahun 2024 mengalami penurunan sebanyak 59,02 ribu ton GKG atau 7,70 persen dibandingkan produksi padi di tahun 2023 yang sebanyak 766,81 ribu ton GKG,” ungkapnya.
Matamira menjelaskan, penurunan produksi padi secara umum disebabkan turunnya luas panen padi pada tahun 2024. Yang mana, untuk penurunan produksi padi terbesar pada tahun 2024 terjadi pada bulanJanuari-April yaitu 58,94 ribu ton GKG dari tahun 2023.
“Jika dilihat berdasarkan bulan produksi, padi turun drastis pada puncak panen di Mei 2024 jika dibandingkan Mei 2023. Kita juga bisa bandingkan terdapat sedikit pergeseran jumlah padi panen pada Juni dan Juli 2024 . Hal ini ditandai dengan masih cukup tingginya produksi pada Juni hingga Juli 2024 dengan nilai 136,58 ribu ton GKG dan 73,83 ribu ton GKG pada Juli 2024,” jelasnya.
Lebih lanjut, Matamira mengatakan, produksi padi pada periode ll tahun 2024 menunjukkan kenaikan sebesar 0,59 ribu ton atau meningkat 0,15 persen dibandingkan tahun 2023. Yang mana, hal ini selain disebabkan pergeseran produksi padi dari periode l ke ll tahun 2024, juga terjadi peningkatan produktivitas jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
“Jika produksi padi kita konversi menjadi beras, maka total produksi padi tahun 2024 diperkirakan 414,58 ribu ton sama dengan luas panen,” kata dia.
Jika dibandingkan 2023, sebutnya, produksi beras tahun 2024 mengalami penurunan 34,57 ton atau 7,7 persen dibandingkan tahun 2023. Yang mana, penurunan produksi beras terbesar tahun 2024 terjadi pada periode l yaitu Januari hingga April sebesar 34,52 ribu ton atau 28,83 persen jika dibandingkan kondisi tahun 2023.
“Kalau dilihat berdasarkan bulan, produksi beras turun drastis pada puncak panennya yaitu Mei 2024 kalau dibandingkan dengan Mei 2023 . Namun juga kita juga bisa lihat terjadi pergeseran dari beras bulan Juni dan Juli 2024,” ungkapnya.
Matamira menambahkan, produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 414,58 ribu ton, mengalami penurunan sebanyak 34,57 ribu ton atau 7,70 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebanyak 449,14 ribu ton.
Sumber : https://kupang.tribunnews.com/2025/