Pertama di Indonesia, NTT Pelopor Pendirian Koperasi Merah Putih Program Prabowo

Written by on

SuaraKupang – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi pelopor dimulainya Koperasi Merah Putih (KMP) yang digagas Presiden Prabowo.

Rencananya Koperasi Merah Putih akan dilaunching pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Indonesia. Namun, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena telah meresmikan Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba pada Rabu (12/3).

Gubernur Melki dalam sambutannya mengatakan peresmian Koperasi Merah Putih menjadi koperasi yang pertama diresmikan di Kota Kupang dan di Provinsi NTT bahkan pertama di Indonesia.

“Dengan hadirnya Koperasi Merah Putih diharapkan dapat membantu masyarakat terutama memperpendek rantai pasokan dan melancarkan distribusi barang dan jasa, “ kata Melki.

Adanya Koperasi Merah Putih ini tambahnya, dapat menjadi agregator untuk mendorong peningkatan harga produk pertanian atau perikanan dan stabilisator bagi inflasi serta mengatasi jeratan tengkulak, rentenir dan pinjaman online yang selama ini membebankan dan menjerat masyarakat.

Gubernur Melki juga menyampaikan, pertemuannya dengan Menteri Koperasi pada hari Jumat 7 Maret lalu di Jakarta. Pada pertemuan tersebut dirinya menyampaikan bahwa NTT siap menjalankan program ini secara optimal.

“Sebagai salah satu provinsi dengan jumlah Koperasi terbanyak, NTT dengan dukungan dari Kementerian Koperasi dapat menjadi model nasional dalam pengembangan Koperasi Merah Putih” ujar Melki.

Disebutkan, ada tiga skema dalam pendirian Koperasi Merah Putih yakni membangun koperasi yang sudah ada dengan mengembangkan kelembagaan, unit usaha koperasi aktif yang sudah ada, serta revitalisasi koperasi yang sudah tidak aktif.

Sebagai bagian dari program nasional lanjutnya, pemerintah pusat akan memberikan modal awal Koperasi Merah Putih yakni tiga sampai lima milyar rupiah ke setiap koperasi di seluruh Indonesia untuk membangun fasilitas pendukung dengan skema cicilan selama jangka waktu tersebut.

“Pada kesempatan ini saya juga menitipkan pesan kepada pengurus Koperasi ini agar dapat bekerja secara bertanggung jawab dan profesional. Sehingga kehadiran  koperasi  dapat berkembang dengan baik serta dapat membantu para nelayan dan masyarakat sekitar dalam meningkatkan kesejahteraannya,” kata Melki.

Melki mengingatkan, pengurus koperasi dari ketua dan jajarannya harus profesional dan menjadi contoh terkait kemandirian, sukarela, gotong royong. Sehingga manfaat dari koperasi ini dapat membawa peningkatan ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan.

Kebijakan strategis pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ini akan disinkronisasikan dan didukung dengan salah satu program strategis Gubernur Melki bersama Wakil Gubernur Johanis Asadoma yaitu Satu Desa Satu Produk Unggulan (One Village One Product /OVOP).

”Koperasi Desa Merah Putih disinkronisasikan dengan Program One Village One Product. Dengan hilirisasi yang baik maka saya pastikan sektor industri dari luar akan masuk ke NTT untuk mendukung ekonomi berbasis potensi yang kita miliki pada sektor kelautan perikanan, peternakan, serta pertanian,”

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Sulastri Rasyid mengungkapkan, terbentuknya Koperasi Merah Putih Perikanan dan Kelautan Oeba sebagai bentuk kepedulian Pemprov NTT kepada pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan pada bidang penangkapan, budidaya, bidang pengolahan dan pemasaran hasil.

”Saya berharap agar semua nelayan yang ada di TPI Oeba, TPI Tenau, para pembudidaya, pengolah dan pemasar semua harus masuk jadi anggota dari Koperasi Merah Putih Perikanan dan Kelautan Oeba ini karena semuanya akan didukung dengan maksimal,” kata Sulastri.

Seusai membawakan sambutannya, Gubernur Melki melakukan pembukaan tirai papan nama yang menandakan telah dibuka secara resmi Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan Oeba.

Selain itu juga ada pemotongan pita merah putih untuk pintu utama Koperasi yang dilakukan Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT Leonardus Lelo dan didampingi Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Kadis Kelautan Dan Perikanan Sulastri Rasyid.

Setelah pemotongan pita selesai, Gubernur Melki Laka Lena masuk ke dalam gedung Koperasi Merah Putih untuk melihat kondisi gedung tersebut. Setelah itu dilakukan foto bersama para pejabat terkait.

Untuk diketahui, Koperasi Desa Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan diluncurkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Indonesia.

Dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Kamis, 6 Maret 2025 lalu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan rencana untuk membentuk 70 ribu koperasi pada tahun ini akan dilaksanakan dengan tiga pendekatan.

Tiga pendekatan tersebut adalah, membangun koperasi baru, meremajakan koperasi yang sudah ada, dan mengembangkan koperasi yang sudah ada. Pendekatan ini akan disesuaikan kondisi masing-masing desa.

Mengenai modal awal koperasi, Budi Arie menjelaskan pembiayaan akan dilakukan melalui berbagai alternatif, seperti dana desa, APBN, APBD, dan pinjaman dari bank-bank Himbara.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengungkapkan pemerintah akan membentuk tim khusus untuk memfasilitasi pembentukan koperasi di setiap desa. Selama proses ini, musyawarah desa akan diadakan untuk memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam pendirian koperasi sebanyak mungkin.

“Kemenkop juga nantinya memberikan modul-modul pelatihan dan lain-lain termasuk penyusunan pengurus koperasi,” ujar Ferry.

Ferry menambahkan, pengurus koperasi akan diberikan pelatihan modern untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola koperasi secara lebih efektif dan efisien.

Pelatihan ini akan mencakup pengetahuan dan keterampilan mengenai proses bisnis serta model bisnis, sehingga Koperasi Desa Merah Putih dapat beroperasi dengan berkelanjutan, bergerak lebih cepat, dan mencapai tujuan secara optimal.

Pemerintah gencar dalam membentuk Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya untuk memperkuat perekonomian desa dan membantu pengentasan kemiskinan di pedesaan melalui penyerapan produk-produk pertanian, perikanan, dan hasil ternak yang ada di daerah.

Koperasi Desa Merah Putih juga diharapkan dapat membuka dan mengelola berbagai fasilitas seperti gerai sembako, gerai obat murah, apotek desa, kantor koperasi, gerai unit usaha simpan pinjam koperasi, klinik desa, fasilitas penyimpanan atau cold storage, serta distribusi logistik.

Selain itu, koperasi ini juga dibentuk untuk menjadi penyalur bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sumber : https://kupang.tribunnews.com/


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Current track

Title

Artist

Background
Open chat
Powered by