Dampak Abu Vulkanik Gunung Lewotobi, Kabut Haze Meliputi Kota Maumere, Ende dan Mbay

Written by on 29 November 2024

Suara Kupang – Kondisi udara kabur yang terjadi saat ini disebabkan oleh debu vulkanik dari erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang terus terbawa akibat pola angin dominan.

Fenomena ini didukung dengan keberadaan lapisan inversi di ketinggian sekitar 5.500 meter (500 mb), yang mencegah partikel debu dan gas naik lebih tinggi ke atmosfer untuk tersebar secara vertikal.

Debu vulkanik yang dilepaskan ke atmosfer oleh aktivitas gunung berapi mengandung partikel halus, abu, dan gas seperti sulfur dioksida (SO₂). Partikel ini disebarkan oleh angin sesuai dengan arah angin dominan yang berasal dari Timur-Tenggara.

Lapisan inversi pada 500 mb menyebabkan penghalang vertikal karena suhu udara di lapisan atas lebih hangat daripada di bawahnya. Kondisi ini menyebabkan konveksi udara yang mengandung partikel dan gas tidak bisa naik lebih tinggi dan terjebak atau terperangkap di lapisan atmosfer bawah.

Berdasarkan penjelasan BMKG, udara kabur (Haze) adalah hasil kombinasi transportasi debu vulkanik yang sangat halus dan gas SO₂  dari erupsi Gunung Lewotobi laki-Laki dan lapisan inversi menyebabkan partikel dan gas terperangkap di lapisan permukaan hingga ketinggian 500mb (~5.500 m)

Atas kondisi ini, langkah mitigasi yang perlu dilakukan antara lain pembatasan aktivitas luar ruangan, menggunakan masker dan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar ruangan.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Ota Welly Jenni Thalo, Rabu, 27 November 2024 menjelaskan udara kabur di Maumere, Ende dan Nagekeo, disebabkan oleh debu vulkanik dari erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang terus terbawa ke wilayah tersebut akibat pola angin dominan.

Fenomena ini diperparah dengan keberadaan lapisan inversi di ketinggian sekitar 5.500 meter (500 mb), yang mencegah partikel debu dan gas naik lebih tinggi ke atmosfer untuk tersebar secara vertikal.

“Debu vulkanik yang dilepaskan ke atmosfer oleh aktivitas gunung berapi mengandung partikel halus, abu, dan gas seperti sulfur dioksida (SO₂). Partikel ini diangkut oleh angin sesuai dengan arah angin. Angin dominan di wilayah Maumere, Ende dan Nagekeo berasal dari Timur-Tenggara sehingga material debu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-laki terbawa ke 3 Kabupaten ini,” jelas Ota Welly Jenni

Dijelaskan lebih lanjut, lapisan inversi pada 500 mb menciptakan penghalang vertikal karena suhu udara di lapisan atas lebih hangat daripada di bawahnya. Kondisi ini menyebabkan konveksi udara yang mengandung partikel dan gas tidak bisa naik lebih tinggi. Dispersi Partikel debu vulkanik terperangkap di lapisan atmosfer bawah, memperburuk visibilitas di wilayah Maumere, Ende dan Nagekeo.

Dikatakan Ota Welly Jenni, angin lapisan menengah (500 mb) memegang peran kunci dalam mengangkut gas dan debu ke Maumere, Ende dan Nagekeo, sementara lapisan inversi memperburuk situasi dengan menahan partikel di bawah lapisan tersebut.

 

 

 

Source : https://kupang.tribunnews.com


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Current track

Title

Artist

Background
Open chat
Powered by