BI NTT Catat Penggunaan QRIS di NTT Capai 3,46 Juta Transaksi pada Agustus 2024

Written by on

Suara Kupang–  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT  (BI NTT) mencatat Penggunaan QRIS di NTT mencapai 3,46 juta transaksi atau tumbuh hingga 1057 persen (yoy) pada Agustus 2024.

“Posisi pada Agustus 2024, dari sisi transaksi QRIS di Provinsi NTT tercatat mencapai 3,46 juta transaksi atau tumbuh hingga 1057 persen (yoy) dibanding Agustus 2023 yang mencapai 298 ribu transaksi,” kata Kepala Perwakilan BI NTT, Agus Sistyo Widjajati di Kupang, Kamis 26 September 2024.

Agus menyebut, dari sisi nominal tercatat mencapai Rp 442 miliar atau tumbuh sebesar 854 persen (yoy) dibandingkan Agustus 2023 yang mencapai Rp 46,46 Miliar.

Selain itu, lanjutnya, dari sisi merchant, sampai dengan bulan Agustus 2024, tercatat 246 ribu merchant telah menerima pembayaran menggunakan QRIS atau tumbuh sebesar 9,74 persen (ytd) dibandingkan Desember 2023 yang tercatat sebanyak 224 ribu merchant.

“Secara pengguna, tercatat sebanyak 298 ribu masyarakat NTT sudah bertransaksi menggunakan QRIS atau tumbuh sebesar 6,08 persen (ytd) dibanding Desember 2023 yang tercatat sebanyak 281 ribu pengguna,” bebernya.

Menurut Agus, digitalisasi membutuhkan suatu proses yang diawali dengan pendataan. Apalagi, di NTT terdapat dua indikator ekonomi yaitu inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

“Secara indikator inflasi, kita di NTT memiliki kemampuan yang baik di tahun ini karena berada di bawah rata-rata nasioal. Inflasi kita bisa terjaga dengan baik di level 1,22 persen sedangkan untuk nasional sebesar 2,12 persen. Artinya, harga tidak terlalu tinggi kenaikannya, sehingga kita berharap masyarakat tidak terbebani dengan masalah harga kebutuhan pokok saat ini,” ungkap Agus.

Dari Indikator pertumbuhan ekonomi, kata Agus, NTT masih selalu berada di bawah nasional. Yang mana, salah satu faktor pendorongnya yaitu investasi yang masih di bawah nasional.

“Pada triwulan ll tahun 2024 ini, pertumbuhan ekonomi kita sudah bisa mencapai 4,35 persen. Prediksi Bank Indonesia yaitu 4 persen, tetapi di triwulan ll bisa lebih tinggi yaitu 4,35 persen. Ini suatu prestasi tersendiri bagi kita, walaupun posisinya masih di bawah nasional yaitu 5 persen, namun sudah ada transformasi pergerakan untuk perbaikan,” ungkapnya.

 

Source: https://kupang.tribunnews.com


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Current track

Title

Artist

Background
Open chat
Powered by