Hasil Autopsi Ulang Brigadir J: 2 Luka Fatal, Organ Tubuh Tak Hilang
Written by Ningsih on 23 August 2022
Tim dokter forensik gabungan telah menyerahkan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ke Polri. Tim memastikan tak menemukan luka selain luka tembak di tubuh Brigadir J.
“Jadi saya bisa yakinkan sesuai hasil pemeriksaan pada saat autopsi termasuk penunjang dan mikroskopik tidak ada luka-luka selain kekerasan senjata api,” kata Ketua tim dokter forensik gabungan Ade Firmansyah Sugiharto di Gedung Bareskrim Polri, Senin (22/8).
Ade memastikan pihaknya telah memeriksa secara maksimal tubuh Brigadir J saat proses autopsi ulang. Tentunya, pemeriksaan itu dilakukan berdasarkan keilmuan forensik yang dimiliki oleh tim.
“Dengan semua pemeriksaan yang kita miliki baik secara autopsi maupun pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan, hingga pemeriksaan mikrosopik,” ujarnya.
Lima luka tembakan
Ade menjelaskan hasil autopsi ulang menemukan total lima luka tembakan dengan rincian empat luka tembak keluar di tubuh Brigadir J dan satu peluru bersarang di tulang belakang.
“Kita melihat bukan arah tembakan tapi arah masukan peluru. Ada lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar. Satu bersarang di tulang belakang,” kata Ade.
Dua luka fatal
Hasil autopsi ulang ini menyimpulkan kematian Brigadir J disebabkan kekerasan senjata api, termasuk tembakan yang berakibat fatal di bagian kepala dan dada.
“Ada dua luka fatal di daerah dada dan kepala,” ujar Ade.
Ade menyampaikan pihaknya juga sempat memeriksa kemungkinan jarak tembak dalam pembunuhan Brigadir J. Namun, PDFI tidak bisa mengidentifikasi hal tersebut.
Selain itu, PDFI tak bisa mengungkap peluru yang digunakan. Ade menjelaskan hal-hal itu terjadi karena kondisi jasad yang telah diautopsi sebelumnya.
“Bentuk lukanya tidak asli lagi karena ada pembusukan dan formalin membuat bentuk luka berubah,” ucapnya.
Kuku tak dicabut
Selain itu, Ade mengatakan pihaknya tak menemukan kuku Brigadir J dicabut. Sementara luka pada jari tangan Brigadir J, disebabkan oleh alur lintasan arah peluru yang masuk kemudian keluar dan mengenai organ tubuh lainnya, termasuk di jari.
“Enggak, enggak kuku dicabut, enggak sama sekali,” ucapnya.
Organ tak hilang
Ade juga memastikan tidak ada organ milik Brigadir J yang hilang saat melakukan autopsi ulang.
“Yang jelas memang tidak ada organ yang hilang dan semua dikembalikan ke tubuh jenazah,” ujarnya.
Sebelumnya, proses autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J berlangsung di RSUD Sungai Bahar Jambi pada 27 Juli lalu atas permintaan keluarga yang tidak puas dan merasa janggal terhadap hasil autopsi pertama.
Brigadir J adalah salah satu ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Ia dilaporkan tewas di rumah dinas Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.
Mulanya, polisi menyebut Brigadir J tewas dalam insiden baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E. Peristiwa itu dipicu dugaan pelecehan Brigadir J terhadap istri Sambo.
Belakangan kronologi peristiwa itu diralat. Sambo disebut menyuruh anak buahnya menembak Brigadir J dan sengaja membuat skenario untuk menutup-nutupi pembunuhan tersebut.
Source : cnnindonesia.com