Akhir Januari Ada Fenomena Bulan Hitam

Written by on 28 January 2022

SKFM NEWS- Akhir Januari 2022 akan ada fenomena astronomi menarik. Pusat Riset Antariksa BRIN menyebutkan, langit bakal dikunjungi fenomena Bulan Hitam. Apa itu Bulan Hitam?

“Ada empat definisi ‘Bulan Hitam’ yang berbeda-beda,” kata Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang, dikutip dari situs Edukasi Sains Antariksa LAPAN, Jumat (28/1/2022).

Berikut ini definisi Bulan Hitam seperti yang dijelaskan Andi:

  1. Fase bulan baru yang kedua dalam satu bulan Masehi

Bulan Hitam adalah fase bulan baru yang kedua dalam satu bulan Masehi. Fenomena ini cukup sering terjadi karena berlangsung periodik dengan periode 29 bulan.

Hal ini disebabkan umur bulan Masehi selain Februari (30 dan 31) lebih panjang dibandingkan dengan durasi siklus sinodis bulan (disebut juga lunasi, yaitu 29,53 hari) dan bulan baru pertama di dalam bulan Masehi jatuh di awal bulan, sehingga bulan baru kedua jatuh di penghujung bulan Masehi.

  1. Fase bulan baru ketiga dalam satu musim astronomis

Bulan Hitam adalah fase bulan baru ketiga dalam satu musim astronomis. fenomena ini terjadi setiap 33 bulan. Hal ini disebabkan oleh durasi musim astronomis (89 dan 93 hari) lebih panjang dibandingkan dengan interval bulan baru pertama hingga keempat (3 x 29,53 = 88,6 hari). Selain itu, bulan baru pertama di dalam musim astronomis jatuh pada awal musim, sehingga bulan baru keempat jatuh pada akhir musim.

  1. Tidak terdapat fase bulan baru di bulan Februari

Bulan Hitam adalah masa ketika tidak terdapat fase bulan baru di bulan Februari. Hal ini dikarenakan, umur bulan Februari dalam tahun Basit adalah 28 hari, ini lebih pendek dibandingkan dengan durasi siklus sinodis bulan atau disebut juga Lunasi yakni 29,53 hari.

Fenomena ini terjadi setiap 19 tahun sekali, sesuai dengan siklus metonik ketika fase bulan baru bertepatan dengan tanggal masehi yang sama.

  1. Tidak terdapat fase bulan purnama di bulan Februari

Bulan Hitam adalah ketika tidak terdapat fase bulan purnama di bulan Februari. Tidak adanya bulan purnama di Februari memiliki alasan yang sama dengan pengertian tidak terdapat fase bulan baru di bulan Februari.

Umur bulan Februari dalam tahun Basit adalah 28 hari dan tahun Kabisat 29 hari, ini tetap lebih pendek dibandingkan dengan durasi siklus sinodis bulan atau lunasi yakni 29,53 hari. Karenanya, fenomena ini terjadi setiap 19 tahun sekali, sesuai dengan siklus metonik ketika fase bulan purnama bertepatan dengan tanggal masehi yang sama.

Waktu Fenomena Bulan Hitam

Menariknya lagi, fenomena Bulan Hitam terjadi di waktu yang berbeda di Indonesia. Bulan Hitam di akhir Januari terjadi di Amerika Serikat sedangkan Indonesia akan mengalaminya di akhir Mei.

“Hal ini dikarenakan zona waktu yang digunakan berbeda-beda di setiap tempat. Selain itu, jatuhnya fase bulan baru untuk setiap lunasi juga berbeda-beda. Sehingga, ada wilayah yang mengalami Bulan Hitam Tripel, ada wilayah yang mengalami Bulan Hitam Ganda dan ada wilayah yang hanya mengalami Bulan Hitam sekali saja,” urai Andi.

Untuk zona waktu UT-6 (Amerika, Kanada, Meksiko Tengah) dan di sebelah baratnya, fase bulan baru kedua di tahun 2022 masih memasuki bulan Januari, yaitu 31 Januari pukul 23.45.58 CST.

“Bulan Hitam pada definisi pertama hanya berlaku untuk sebagian besar Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, kecuali Amerika Serikat dan Kanada bagian Timur serta Meksiko bagian Tenggara,” jelas Andi.

Sementara itu, fenomena Bulan Hitam yang memenuhi definisi ketiga akan terjadi pada 2-3 Maret 2022 di wilayah Tolok Hawaii-Aleut, Baja California. Sedangkan, untuk Indonesia sendiri fenomena Bulan Hitam baru akan terjadi pada 1 Mei 2022, pukul 04.37 WIB/05.37/WITA/06.37 WIT.

Source : detik.com
Link : https://inet.detik.com/science/d-5918086/akhir-januari-ada-fenomena-bulan-hitam-apa-itu


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Current track

Title

Artist

Background
Open chat
Powered by