Suara Kupang – Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan tidak akan ikut debat capres ketiga menjelang pemilu presiden pada November mendatang.
“Tidak akan ada debat ketiga!” tulis Trump di media sosial Truth Social, seperti diberitakan Al Jazeera.
Pernyataan ini disampaikan Trump beberapa hari usai debat kedua melawan capres dari Partai Demokrat Kamala Harris pada Selasa (10/9) waktu setempat.
Usai debat, para pengamat menyebut Harris yang unggul dibandingkan Trump. Penampilan wapres AS itu disebut lebih matang, dibandingkan Trump yang “tidak jelas”.
“Di bawah sorotan lampu, rakyat AS dapat melihat pilihan yang akan mereka hadapi di kotak suara: antara maju bersama Kamala Harris atau mundur bersama Trump,” kata kepala tim kampanye Harris, Jen O’Malley Dillon.
Kubu Harris langsung menantang Trump untuk debat lanjutan, dengan tujuan membangun momentum. Namun Trump langsung menolak kemungkinan debat lanjutan tersebut.
“Ketika seorang petinju kalah dalam pertarungan, kata-kata pertama yang keluar dari mulutnya adalah, ‘SAYA INGIN PERTANDINGAN ULANG,'” tulis Trump.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa pemilih AS menganggap Harris unggul dalam debat tersebut.
Pada Kamis (12/9), survei Reuters dan firma riset Ipsos mengungkap bahwa 53 persen pemilih menganggap Harris yang lebih menguasai debat. Hanya 24 persen pemilih yang mendukung Trump usai debat kemarin.
Jajak pendapat yang dirilis CNN usai debat juga menunjukkan mayoritas pemilih menganggap Harris unggul dari Trump, dan jajak pendapat YouGov menunjukkan 54 persen responden menganggap Harris lebih unggul.
Namun hasil jajak pendapat ini belum jadi penentu hasil pemilu pada 5 November mendatang. Jajak pendapat juga menunjukkan persaingan antara Harris dan Trump cukup ketat.
Selain itu, sebanyak 54 persen responden merasa satu kali debat sudah cukup. Sementara itu, 46 persen responden mengatakan ingin debat kedua.
Source : https://www.cnnindonesia.com