Tanggapan Bos BI soal Kenaikan UMP 2024 dan Gaji PNS:Dorong Permintaan
Written by SKFM on 24 November 2023
Suara Kupang – Bos Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo ikut mengomentari pengumuman kenaikan upah minimum provinsi (UMP) dan gaji pegawai negeri sipil (PNS) di 2024.
“Gaji aparatur sipil negara (ASN) dan UMP tahun depan memang akan mendorong konsumsi, tapi tolong dilihat pertumbuhan ekonomi kita di bawah kapasitas nasional. Sehingga meskipun itu mendorong permintaan, tidak akan menimbulkan inflasi,” ucap Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/11).
“Itu akan mendorong permintaan karena pendapatan, tingkat konsumsi, dan pertumbuhan naik, tetapi tingkat pertumbuhan dari permintaan masih di bawah kapasitas nasional sehingga tidak terlalu mengganggu pencapaian inflasi,” sambungnya.
Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengamini apa yang disampaikan sang bos. Ia menyebut kenaikan upah buruh hingga gaji ASN tahun depan tidak akan membuat inflasi Indonesia bengkak.
Aida turut menyimulasikan besaran kenaikan UMP 2024 dengan dampak yang akan dirasakan pada inflasi di tanah air.
Saat ini inflasi indeks harga konsumen (IHK) per Oktober 2023 berada di level 2,56 persen year on year (yoy) atau naik dari bulan lalu sebesar 2,28 persen yoy. Sedangkan inflasi inti ada di level 1,91 persen secara tahunan alias turun dari September 2023 yang menyentuh 2 persen yoy.
Perry menegaskan ini adalah hasil dari konsistensi kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan Bank Indonesia.
Di lain sisi, penetapan UMP 2024 di beberapa daerah sudah diumumkan Selasa (21/11). Akan tetapi, kenaikan upah tak sesuai tuntutan buruh sebesar 15 persen.
Tak sedikit, kenaikan upah buruh di beberapa daerah kurang dari Rp50 ribu. Sebut saja, UMP Aceh yang cuma naik Rp47 ribu hingga buruh Gorontalo mendapat kenaikan Rp35 ribu saja.
Source: CNNIndonesia