NTT Kerja Maksimal Turunkan Stunting dan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Written by SKFM on 5 July 2022
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang bekerja maksimal dengan menjalani kerjasama dengan multipihak untuk bersama-sama menurunkan prevalensi stunting yang masih tinggi di daerah itu yakni 22% pada Februari 2022. NTT menargetkan pada 2023, prevalensi stunting sudah turun menjadi 10%.
Begitu pula angka kematian ibu (AKI) dan angka kematin bayi (AKB). Pada 2021, terdapat 181 kasus kematian ibu dan 955 kasus kematian bayi, sedangkan per Juni 2022 terdapat 63 kematian ibu dan 426 kematian bayi dari 37.480 ibu bersalin, dan jumlah Ibu Hamil 40.783 orang.
Ketua Pokja Percepatan Penurunan Stunting AKI dan AKB, Sarah Lerry Mboek mengatakan roadmap dan rencana aksi daerah disusun atas kerjasama pemerintah provinsi melalui pokja dan dukungan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program USAID Momentum dan beberapa mitra pembangunan seperti Bank Pembangunan Daerah NTT.
“Roadmap dan rencana aksi ini menekankan kerjasama multisektor dan multipihak secara intensif,” kata Sarah Lerry Mboik di sela-sela Rapat Kerja Penurunan Stunting di Waingapu, Sumba Timur, Senin (4/7).
Roadmap dan Rencana Aksi Daerah ini merupakan panduan bagi Pemerintah kabupatn dan kota serta provinsi dalam merancang kegiatan strategis serta anggaran yang diperlukan dalam upaya penurunan prevalensi stunting serta kematian ibu dan bayi baru lahir pada 2023, agar sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTT 2018-2023.
Adapun hasil fasilitasi RKPD Tahun 2023, kabupaten dan kota sepakat memasang target penurunan stunting rata-rata 10%, kecuali Manggarai Timur dan Ngada yang memasang target di bawah 10% yakni 7,5% di Manggari Timur dan 9,78% di Ngada. Bahkan, Kabupaten Sikka memasang target 0%.
Adapun dari 22 kabupaten dan kota di NTT, masih dua kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di atas 30% yakni Sumba Barat Daya dan Timor Tengah Utara. Selanjutnya, 10 kabupaten dan kota dengan prosentase stunting 20-23% yaitu Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Kota Kupang, Sabu Raijua, Kabupaten Kupang, Sumba Barat, Lembata, Sumba Timur, Flores Timur dan Manggarai.
Sedangkan 10 kabupaten dengan prosentase stunting kurang dari 20% yaitu Malaka, Sikka, Manggarai Barat, Belu, Alor, Ende, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo dan Sumba Tengah.
Sementara itu, saat menyampaikan sambutan pada rapat kerja tersebut, Gubernur Laiskodat menekankan stunting, kematian ibu dan kematian bayi merupakan masalah kemanusiaan. “Ini masalah kemanusiaan, kita perlu perlu cinta yang tulus untuk mengatasinya,” ujarnya.
Source : lintasntt.com
Link : https://www.lintasntt.com/ntt-kerja-maksimal-turunkan-stunting-dan-angka-kematian-ibu-dan-bayi/