Microsoft Ingatkan Potensi Bahaya AI di Pemilu Indonesia
Written by SKFM on 19 October 2023
Suara Kupang – Raksasa teknologi Microsoft mewanti-wanti potensi bahaya kecerdasan buatan (AI) pada gelaran Pemilu 2024. Salah satunya adalah penggunaan AI yang bisa membuat disinformasi merajalela.
Panji Wasmana, National Technology Officer Microsoft Indonesia mengungkap AI bisa saja dipakai untuk “tujuan yang tidak baik” seperti memunculkan disinformasi selama Pemilu 2024.
“Kalau menggunakan beberapa tools seperti llm (large language models), search engine atau apa pun, coba ketik siapa pemenang presiden, bagaimana menjadi presiden 2024, akan keluar sebuah informasi. Dan kita akan mudah melakukan disinformasi di dalamnya. Itu kemungkinan bisa terjadi dengan melakukan teknologi AI,” kata Panji di kantor Microsoft Indonesia, Jakarta, Rabu
Oleh karena itu, menurut Panji, masyarakat harus pintar memilah dan memilih informasi yang mereka terima. Mereka juga harus bijaksana dengan tidak langsung mempercayai informasi yang tersebar di media sosial.
Panji mengatakan bijak menerima informasi adalah dengan tidak hanya membaca satu paragraf, tapi juga melihat sumbernya.
Ia juga mengungkap bahwa penggunaan AI bak pedang bermata dua. Pasalnya, teknologi ini disebut juga bisa memberantas hoaks yang menyebar di media sosial.
Perlu regulasi
Secara umum, Panji menegaskan bahwa berkembangnya teknologi AI ini juga perlu diimbangi dengan regulasi yang tepat. Saat ini, di Indonesia belum ada aturan yang jelas mengenai penggunaan dan pemanfaatan AI.
Panji kemudian berkaca dari regulasi yang ketat di Amerika Serikat mengenai AI. Baru-baru ini, Presiden AS Joe Biden telah mengajak perusahaan-perusahaan teknologi pengembang AI untuk meneken White House Voluntary AI Commitments
Menurutnya keberadaan regulasi penting untuk memastikan bahwa teknologi AI berjalan di koridor yang tepat.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan bakal mengatur kampanye partai politik di jagat maya yang melibatkan kecerdasan buatan alias AI.
Budi mengaku pihaknya masih akan mengkaji secara komprehensif mengenai aturan pemilu terkait metode kampanye mana yang diperbolehkan di jagat maya.
Sementara itu, secara umum Kominfo tak mau buru-buru membuat aturan yang melarang penggunaan AI generatif seperti yang telah dilakukan negara-negara lain. Wamenkominfo Nezar Patria mengatakan saat ini pihaknya masih mencermati banyak segi dari penggunaan AI.
Source: CNNIndonesia