Kemendagri Jagokan 3 Kota Ini buat Terapin Smart City di ASEAN
Written by SKFM on 2 September 2022
Indonesia siap ditunjuk sebagai Chairman ASEAN Smart City Network (ASCN) atau Jaringan Kota Cerdas ASEAN 2023. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjagokan deretan kota besar smart city, seperti Jakarta, Makassar hingga Banyuwangi.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Dr. Safrizal ZA, M.Si menjelaskan, ASCN dibentuk pada 8 Juli 2018 di Singapura, untuk platform kerja sama bagi kota-kota dari 10 Negara Anggota ASEAN. Nantinya bisa melakukan penataaan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi sebagai pendukung.
“Untuk Indonesia, terpilih DKI Jakarta, Kota Makassar dan Kabupaten Banyuwangi yang disampaikan oleh masing-masing Chief Smart City Officers (CSCOs),” ujarnya saat menyampaikan sambutannya dalam Persidangan Tahunan ke-5 ASCN secara online, baru-baru ini.
Dalam persidangan ini juga hadir para ASCN National Representatives (NRs), Chief Smart City Officers (CSCOs), dan pejabat pendamping Sekretariat ASEAN, serta berbagai instansi pemerintah dan sektor swasta dari mitra eksternal ASEAN.
Salah satu agendanya yaitu serah terima Keketuaan ASCN untuk periode 2023 dari Kamboja kepada Indonesia. Karena Jakarta ditunjuk sebagai percontohan smart city, maka Direktur Jakarta Smart City Yudhistira Nugraha D.Phil menyampaikan inovasi JAKI (Jakarta Kini).
JAKI, kata Yudhistira, merupakan platform yang menghubungkan seluruh layanan publik Pemerintah DKI Jakarta.
“Ada JakLapor (Pengaduan warga online), JakEvo (Proses perizinan terpadu), JakPreneur dan JakLingko (sistem pembayaran terintegrasi untuk transportasi umum),” terangnya.
Sedangkan Kota Makassar yang diwakili Dr. Jusman, S.Kel, M.Si, memaparkan inisiatif Kota Makassar melalui program HomeCare (dottoro ta) yang mendekatkan layanan kesehatan, memperluas dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat serta mempermudah dan mengintegrasikan berbagai layanan kesehatan.
Kabupaten Banyuwangi yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Budi Santoso, S.Sos, M.Si, menyampaikan program “Smart Kampung” yang berhasil mendorong kreativitas dan ekonomi kreatif warga di lingkup yang paling kecil, yaitu desa.
Dari pemaparan ketiga daerah percontohan ASCN di Indonesia tersebut, menurut Safrizal, inti pembangunan perkotaan cerdas di Indonesia tidak melulu berorientasi pada pemutakhiran teknologi dan digitalisasi. Namun, penerapan pengelolaan perkotaan yang berfokus pada peningkatan kemampuan pemerintah untuk dapat memahami persoalan masyarakat, memberikan solusi serta kemudahan.
Source : indozone.id