Kasus Obesitas Ekstrem di Indonesia Selain Fajri

Written by on 24 June 2023

Suara Kupang – Muhammad Fajri, pria obesitas berusia 26 tahun yang memiliki bobot tubuh hingga 300 kilogram meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Fajri disebut mengalami kegagalan multi-organ akibat bobot tubuhnya yang berlebihan.

Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Fajri mengalami sepsis akibat infeksi pada kaki kanannya. Dari sana, berbagai organ tubuh Fajri pun tak berfungsi dengan baik hingga ia tutup usia.

Obesitas menjadi salah satu masalah yang tak kunjung usai di Indonesia. Berdasarkan catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi obesitas terus mengalami kenaikan.

Prevalensi obesitas pada orang dewasa naik menjadi 35,4 persen pada Riskesdas 2018, dari sebelumnya 26,3 persen pada tahun 2013.

Kasus obesitas ekstrem yang dialami Fajri sebenarnya bukan yang pertama. Fajri sendiri memiliki angka indeks massa tubuh (BMI) 91, tiga kali lipat dari angka yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni > 30 untuk obesitas.

Berikut beberapa catatan kasus obesitas ekstrem di Indonesia.

1. Sunarti (149 kilogram)

Sunarti adalah wanita asal Karawang, Jawa Barat yang diketahui sempat memiliki bobot tubuh hingga 149 kilogram pada 2019 lalu. Dengan bobot tersebut, Sunarti sempat mengalami sesak napas hingga harus menjalani perawatan di RSUD Karawang.

Karena kondisinya yang tak kunjung membaik, Sunarti kemudian dibawa ke RS Hasan Sadikin, Bandung. Di sini Sunarti menjalani operasi bariatrik untuk memperkecil ukuran lambungnya.

Namun, meski kondisinya sempat membaik, Sunarti meninggal dunia karena sesak napas pada Maret 2019.

2. Aria Permana (192 kilogram)

Di usianya yang terbilang muda, Aria Permana memiliki bobot hampir 200 kilogram. Pada 2016 lalu, Aria menjadi sorotan publik karena bocah usia 10 tahun itu justru berbobot 192 kilogram.

Akibatnya, Aria sulit menjalani aktivitas seperti anak lainnya. Dia juga sulit mengenyam pendidikan layak, karena sulit berjalan untuk berangkat ke sekolah.

Aria kemudian dirawat di RS Hasan Sadikin, Bandung untuk menurunkan berat badannya. Dia juga menjalani program diet di bawah pengawasan Binaragawan Ade Rai.

Saat ini, Aria memiliki berat badan yang mendekati normal, dia bahkan bisa melakukan aktivitas mulai dari sepak bola, bersekolah, dan berbagai kegiatan lainnya.

3. Yudi Hermanto (310 kilogram)

Yudi Hermanto memiliki bobot yang mirip dengan Fajri. Pada 2017 lalu, Yudi diketahui memiliki bobot hingga 310 kilogram. Kenaikan berat badan ini disebut mulai terjadi pada 2015 lalu.

Kala itu, Yudi selalu mengonsumsi makanan di malam hari karena sering diberi makan sisa katering saat bekerja di salah satu perusahaan katering. Berat badannya juga terus bertambah, bahkan setelah dia berhenti bekerja.

Berbeda dengan Aria, Yudi meninggal dunia setelah mengalami kejang dan sesak napas.

4. Titi Wati (350 kilogram)

Titi Wati atau Titin sempat menghebohkan masyarakat Indonesia karena memiliki bobot tubuh hingga 350 kilogram pada 2019 lalu.

Titin, yang berasal dari Kalimantan Tengah, bahkan tidak bisa berdiri karena tidak mampu menopang berat tubuhnya.

Titin menjalani operasi bariatrik untuk menurunkan berat badannya. Dia disebut bisa menurunkan bobot tubuh hingga 100 kilogram.

Namun, pada November 2022 lalu, Titin meninggal dunia setelah diketahui mengalami infeksi saluran kemih.

Source: cnnindonesia


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Current track

Title

Artist

Background
Open chat
Powered by