Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Tanaman Pertanian Warga di Sikka Gagal Panen

Written by on

Suara Kupang – Erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur berdampak pada tanaman pertanian warga di Kabupaten Sikka, NTT.

Betapa tidak, tanaman pertanian jambu mente yang sudah berbunga yang menjadi harapan warga di Desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka kini mengering akibat hujan abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang terus mengguyur wilayah itu.

Diperkirakan ratusan hektare tanaman jambu mente milik warga di Dusun Natarita gagal panen. Hal ini lantaran abu vulkanik mengguyur tanaman buah mente hingga ke pucuk daunnya yang sedang berbunga rusak dan hangus.

Warga mengaku kurang maksimal memanen, lantaran daunnya sudah mengering dan buahnya penuh dengan abu vulkanik.

“Mente kering karena terkena abu dari Gunung Lewotobi, pas abu turun, ini mente sementara berbunga dan mungkin karena abu panas sehingga mati semua, tidak menghasilkan buah,”,kata Kepala Dusun Natarita Yulius Bapa Nenang, Senin 16 September 2024.

Selain berdampak pada jambu mente, tanaman pertanian lainnya seperti kelapa pun mengalami pengurangan buah akibat terdampak abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki.

Dikatakannya, para petani hanya pasrah karena para pateni di Dusun Natarita gagal panen pada tahun ini.

“Tahun ini kami gagal panen karena harapan kami satu-satunya itu dari mente ini namun tidak bisa diharapkan lagi,”jelasnya.

Ia bersama masyarakat di Dusun Natarita hanya berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan kondisi masyarakat di wilayah itu.

Hingga saat ini, aktivitas vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur masih terus terjadi. Pihak Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki masih menetapkan status Siaga Level III Gunung Lewotobi Laki-laki.

 

 

Source : https://kupang.tribunnews.com

 

 

 

 

 


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Current track

Title

Artist

Background
Open chat
Powered by