Cuitan Pembalap MotoGP Soal Mandalika Bikin Warganet Debat
Written by Bernadet on 9 February 2022
SKFM NEWS – Cuitan pembalap KTM asal Australia, Remy Gardner, telah memancing keributan di kalangan warganet. Gardner memang menyampaikan sebuah pesan yang bernada kiasan, namun sampai salah diartikan oleh warganet +62.
Dalam cuitannya, Gardner mengunggah foto syahdu saat berada di penginapan. Dia menyematkan cuitan “Made it to Lombok”.
Namun, dalam fotonya, ada sepotong kalimat, “Worse Places to be”. Memang kalau diartikan secara harfiah menjadi “Tempat terburuk yang pernah ada”. Hal itu membuat warganet berdebat. Ada yang dibuat kesal karena unggahan tersebut, namun beberapa sadar kalau itu hanya candaan Gardner semata.
Tapi, ini tampaknya memang cuma kiasan karena Gardner menyematkan emoticon senyum dengan mata berkedip. Bisa saja menjadi terburuk bagi Gardner karena keindahan Mandalika berpotensi membuatnya salah fokus saat mengaspal di sirkuit nanti.
Ya, kalau dilihat dari unggahan sejumlah pembalap, mereka memang sudah salah fokus. Banyak yang terpukau dengan keindahan Mandalika. Bahkan, sejumlah pembalap sampai rela menghabiskan waktu untuk berjemur di pantai.
Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro, bahkan sampai jatuh cinta pada keindahan Mandalika. Dia mengunggah foto sedang menatap lautan dari pinggir pantai. Sang kakak, Aleix Espargaro, pun juga terpukau dan memuji keindahan alam Mandalika.
“Lombok adalah pulau yang begitu indah dengan alam dan pemandangannya,” begitu caption Aleix di akun instagramnya.
Kini, para pembalap MotoGP memang sedang menikmati waktu bersantai. Mereka harus beristirahat lebih dulu sebelum berjibaku di atas lintasan dalam sesi uji coba yang dimulai sejak 11 Februari 2022 mendatang.
Tentunya, dalam momen itu, mereka tak mau kehilangan kesempatan buat menemukan racikan motor terbaik karena balapan musim 2022 akan dimulai pada awal Maret mendatang di Losail, Qatar.
Source : idntimes.com
Link : https://www.idntimes.com/sport/arena/satria-permana-2/cuitan-pembalap-motogp-soal-mandalika-bikin-warganet-debat/3