Suara Kupang– Seorang pemuda bernama Paulus Sogen menyaksikan serangan brutal orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ terhadap pamannya, Hilarius Puru Thalar (49), warga Desa Adabang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Minggu, 29 September 2024.
Paulus menceritakan, saat itu keduanya sedang duduk di ruang tengah. Paulus menyeruput segelas kopi, sementara Hilarius sedang menggambar dengan pinsil.
Tiba-tiba ODGJ berinisial LLT masuk melalui pintu depan yang terbuka lebar. Pria 40 tahun itu membawa sebilah parang lantas menebas Hilarius secara brutal, mulai dari tangan, perut, kepala, dan anggota tubuh lainnya.
“Parangnya macam baru habis gosok (asah), parang besar. Tidak omong apa-apa, masuk langsung ayun parang. Ayun pertama kena di tangan karena (Hilarius) sempat tangkis, lalu hantam lagi,” kata Paulus saat ditemui di rumah duka, Senin, 30 September 2024.
Serangan brutal membuat Paulus takut. Dia nyaris menjadi korban saat hendak membantu pamannya yang dianiaya hingga terkapar di lantai dengan luka sayatan dan bersimbah darah.
“Dia sempat lihat saya lalu kejar, saya teriak minta tolong ke orang-orang. Ada warga yang datang, tidak lama bapak (pelaku) juga,” ceritanya.
Ayah kandung pelaku, YB masuk ke dalam rumah sambil membawa batu cukup besar lantas melemparinya di bagian kepala. Saat parangnya terlepas, YB lantas menebas LLT hingga pingsan dengan senjata tajam yang dibawa LLT.
Korban dan pelaku akhirnya terkapar dalam rumah sederhana berdinding bambu cincang. Warga setempat membawa Hilarius ke Puskesmas Lato dan dirujuk ke RSUD Larantuka.
“Luka banyak sekali, apa lagi di perutnya,” tutur Paulus Sogen.
Dengan kondisi kritis dipenuhi banyak luka sayatan, Hilarius Thalar pun menghembuskan napas terakhir, meninggalkan istri serta tiga orang anaknya.
eberapa saat setelah itu, LLT juga meninggal dunia. Hilarius dan LLT dikuburkan, Senin, 30 September 2024 di lokasi berbeda. Jarak antara kedua pemakaman berkisar 100 meter. Sementara tempat kejadian perkara (TKP) yakni di rumah korban sudah dipasang garis polisi. Sehingga Ibadat penguburan Hilarius berlangsung di rumah keluarganya, tak jauh dari lokasi penguburan LLT.
Personel Polres Flores Timur sudah turun ke TKP sesaat setelah kejadian berdarah untuk melakukan penyelidikan. Para saksi, termasuk Paulus Sogen juga diperiksa.
Source: https://kupang.tribunnews.com