Anyaman Lontar dari Flores Timur Diekspor ke 50 Negara

Written by on

Suara Kupang – Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur Sulastri HI Rasyid meminta Dinas Perkebunan Flores Timur untuk mengerahkan kepada warga desa agar menanam kembali pohon lontar sehingga tidak punah. Saat ini, anyaman daun lontar kian diminati oleh pasar global. Salah satu buktinya adalah Flores Timur yang mampu mengekspor anyaman lontar ke 50 negara.

“Dinas perkebunan juga ada, supaya tetap berjalan, sudah ada program penanaman kembali pohon lontar di desa dan kecamatan di Flores Timur agar pohon ini tidak punah serta dapat tumbuh sepanjang masa,” kata Sulastri dalam sambutan pelepasan ekspor produk kerajinan anyaman lontar ke 50 negara, Jumat (13/9/2024).

Anyaman lontar tersebut dibuat oleh ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Du Anyam. Sulastri berharap mereka terus berinovasi mengangkat harkat dan martabat perempuan.

“Du Anyam akan menjadi salah satu penopang ekonomi yang penting bagi keluarga di Solor dan ibu-ibu tentunya,” terang Sulastri.

Sementara itu, founder Du Anyam, Hanna Keraf, mengatakan Du Anyam sudah 10 tahun berkembang memberdayakan perempuan.

“Kami menghidupkan kembali tradisi anyam lontar. Kami ingin memberikan peluang ekonomi kepada perempuan-perempuan Flores Timur,” kata anak dari mantan Menteri Lingkungan Hidup, Soni Keraf, itu.

Hanna bersyukur anyaman lontar ibu-ibu Flores Timur bisa menembus pasar 50 negara. “Permintaan paling banyak di Amerika,” katanya.

Sepanjang tahun ini, Du Anyam telah mengirimkan 13 kontainer produk anyaman untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional. Hanna menargetkan penjualan lebih dari 450 ribu produk hingga 2028.

Sementara itu, Kementerian Koperasi dan UKM mengapresiasi perjalanan 10 tahun Du Anyam yang telah berhasil memperkenalkan hasil karya para wirausaha perempuan, khususnya para ‘mama’ di Larantuka, Flores Timur, NTT, ke kancah global.

Menkop UKM, Teten Masduki, mengatakan hal tersebut sejalan dengan visi Kemenkop UKM dalam mendukung dan mengembangkan wirausaha muda, termasuk dari kalangan perempuan.

“Peran Du Anyam patut kita apresiasi. Du Anyam telah berhasil menjadi agregator dalam menghubungkan dan mendukung produksi anyaman perempuan perajin NTT yang ada di desa ke pasar yang lebih luas, serta memberikan dampak ekonomi terhadap para perempuan di desa-desa terpencil dan turut melestarikan warisan budaya,” ungkapnya secara virtual dalam seremoni pelepasan ekspor kerajinan anyaman lontar.

 

 

Source : https://www.detik.com

 


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *



Current track

Title

Artist

Background
Open chat
Powered by