Kupang-SKFM-News– Pemerintah Provinsi NTT terus mengikuti pemberitaan media terkait antisipasi mewabahnya virus Corona di Provinsi Wuhan China. Situasi Global Novel Corona virus sampai dengan 23 Januari 2020. Kepala Dinas Kesehatan ptovinsi NTT Dominikus Mete menjelaskan,bermula dari Wuhan virus ini menyebar ke beberapa wilayah,584 kasus tersebar di China, Thailand 4, Jepang 1, Korsel 1, Singapura 1 dan Amerika Serikat 1.
Di China tersebar di 25 wilayah, 375 kasus ada di Provinsi Hubei, 95 kasus parah, 17 kematian. WHO tanggal 23 Januari 2020 mengumumkan bahwa saat ini belum bisa dikategorikan sbgi public health emergency of international concern, namun merupakan kasus high risk di Cina, regional dan global sehingga WHO terus memantau, tidsk ada bukti kuat penularan antar manusia namun bukan berarti hal ini tidak akan terjadi karena banyak hal yang belum diketahui mengenai penyakit ini seperti sumber penularan dan tingkat keparahannya.
WHO tidak merekomendasikan restriksi perjalanan ke China terutama Wuhan, namun semua negara tetap waspada terhadap pelaku perjalanan yang baru tiba dari China.
Menurut Mere, informasi mengenai corona virus dan pedoman teknis dan rekomendasi untuk mencegah penularan tersedia di website WHO. Gejala klinis demam 90 persen kasus, letih lemah lesu dan batuk kering 80 persen, sesak 20 persen, distres pernafasan 15 persen, rontgen dada memberikan gambaran adanya perubahan di kedua lapangan paru; vital sign umumnya stabil saat dalam perawatan, pemeriksaan mikroskopis sediaan darah umumnya memberikan gambaran hitung sel darah putih yang rendah ( leukopenia dan limfopenia).
Saat ini belun tersedia vaksin 2019-nCov, vaksin yang beredar untuk pneumonia akibat mikroorganisme yang lain, pengobatan bersifat supportif sesuai dengan gejala yang ada. Penjelasan tersebut merupakan Instruksi Presiden kepada Menkes RI agar mengantipasi dan mewaspadai.
Pemerintah Provinsi NTT pun bersiaga dan meningkatkan kewaspadaan dengan mendesign berbagai strategi jangka pendek dan menengah.(ABB)