Kupang-SKFM-News– Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi mengharapkan agar mahasiswa Dili Institute of Technolgy (DIT) Timor Leste terus meningkatkan pengetahuan dengan belajar setiap hari. Sebagai kaum intelektual di Timor Leste, para mahasiswa diharapkan dapat menjadi penggerak pembangunan di Negara Timor Leste.
“Berbicara tentang pembangunan di manapun, sumberdaya manusia sangatlah penting. Guru saya pada saat sekolah menengah pernah katakan begini, kalau kita tidak belajar satu jam sehari, otak kita akan tumpul selama seminggu. Bayangkan kalau kita tidak baca selama 2 hari sampai seminggu, lama-lama otak atau pengetahuan kita tidak berkembang,” kata Wagub Nae Soi saat beraudiensi dengan mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Bussines Adminstration (MBA) Dili Institute of Technology (DIT) di ruang Rapat Gubernur, Senin (23/9).
Wagub memberikan apresiasi terhadap mahasiswa DIT yang datang melakukan kegiatan studi komparatif di NTT. Sebagai tetangga terdekat , Provinsi NTT siap menjalin kerjasama dengan negara Timor Leste.
Mantan Dosen ALTRI (Akademi Litigasi Indonesia) Jakarta tersebut meminta agar para mahasiswa membangun diskusi yang bermanfaat dengan perguruan tinggi di Kota Kupang. Ada yang berguna, diambil dan dimanfaatkan. Ada banyak hal dalam bidang pendidikan yang cocok dan bisa diterapkan.Sementara yang tidak bisa diterapkan, bisa dijadikan bahan pembelajaran. Wagub berharap lulusan dari DIT mampu membawa kemajuan serta memberikan sumbangsih bagi peningkatan kerjasama Timor Leste dengan Indonesia, khususnya NTT.
“Sebagai akademisi, kita bisa menggabungkan antara dimensi ideal dan realistis menjadi dimensi kontekstual atau fleksibilitas. Ciri khas seorang akademisi biasanya sistematis dan terstruktur. Orang akademik yang masuk dalam politik, pasti punya nilai tambah. Kalau teman-teman dipersiapkan untuk duduk di jabatan politik, saya kira itu sudah pantas. Teman-teman tentunya punya kapasitas duduk di posisi pemerintahan karena selain punya power juga miliki poin atau pengetahuan,” jelas mantan Anggota DPR dua periode tersebut.
Sementara itu, Dosen sekaligus ketua rombongan dari DIT, Thereza Bello dalam sambutannya menegaskan, sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang terakreditasi di Timor Leste,pihaknya sudah lama membangun komitmen dan kerja sama dengan perguruan tinggi di NTT yakni Undana, Universitas Negeri Timor dan Universitas Widya Mandira Kupang. Berfokus pada bidang pendidikan, penelitan dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan studi komparatif ini merupakan salah satu aktivitas kokurikuler yang bersifat wajib dari program pasca sarjana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan intelektual”Katnya lagi.
Lebih lanjut Thereza mengatakan, DIT sangat mengapresiasi konsep pembangunan kerjasama Trilateral antara Indonesia, Timor Leste dan Australia, pembangunan pulau Timor dengan konsep One island, two nation juga pembangunan perbatasan.(AB)