Kupang-SKFM-News– Maret 2020, NTT mengalami Deflasi sebesar 0,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,71. Sementara Kota Kupang mengalami Deflasi sebesar 0,66 persen , Kota Maumere mengalami Deflasi sebesar 0,89 persen dan Kota Waingapu mengalami Inflasi sebesar 0,39 persen.
Kepala BPS Provinsi NTT Darwis Sitorus di Kupsng kemarin mengatakan, Deflasi Maret 2020 di Nusa Tenggara Timur terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada 4 dari 11 kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang turun sebesar 1,92 persen.
Pada Maret 2020, dari 90 kota sampel IHK Nasional, 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,01 persen.
Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Kota Timika sebesar 1,91 persen dan deflasi terendah terjadi di kota Tangerang sebesar 0,01 persen. Menurut Sitorus, Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). (ABB)